Efek PMP (Portable Music Player) Bagi Pendengaran

0 komentar
Jika kita mempunyai kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player, ternyata bisa membuat telinga kita menjadi cedera. Kenapa seperti itu???, Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headphone bervolume tinggi. Berdasarkan penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga.Kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda. Saat ini mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa. "Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa menghilang," jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune.

Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an.Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel juga menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar.Penyebab gangguan pendengaran memang beragam. Bergantung juga pada usia seseorang. Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 dB, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 dB atau lebih yang masih dapat didengar manusia.

Kuman Es Batu Lebih Banyak Dari Pada Air Toilet

1 komentar
Apa kamu suka meminum minuman dingin dari restoran siap saji? Mulai sekarang Kamu harus berhati-hati karena lewat penelitian telah terbukti es batu yang disediakan restoran fast food mengandung lebih banyak kuman daripada air toilet.

Kamu kerap merasa kurang nyaman menggunakan air yang berada di kamar mandi umum? Tentunya Kamu tak bisa menjamin kebersihan air tersebut bukan? Tapi apakah Kamu pernah berpikir dari mana asal air yang dibekukan menjadi es batu di restoran siap saji?

Sepertinya Kamu harus mengubah anggapan bahwa es batu yang berasal dari restoran siap saji aman untuk dikonsumsi. Sebuah penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa 70% es batu restoran siap saji lebih memiliki banyak kuman dibandingkan air toilet.

Penelitian ini dilakukan oleh seorang anak perempuan yang baru berusia 12 tahun, Jasmine Roberts. Lewat penelitian ini Jasmine berhasil mendapatkan penghargaan proyek sekolah menengah.

Jasmine membuktikan penelitian ini dengan mengambil contoh es batu dan air toilet dari lima restoran siap saji yang berada di wilayah Florida Selatan. Setelah lengkap, ia melakukan pengecekan bakteri dari contoh es batu dan air toilet itu di University of South Florida.

Dari hasil tes positif ditemukan bakteri E.coli yang biasanya terdapat dari sisa air pembuangan yang menyebabkan timbulnya beberapa jenis penyakit.

“Bakteri ini seharusnya tak berada di dalam es batu. Jasmine membantu kita memperingatkan adanya bahaya kesehatan yang bisa disebabkan oleh es batu ini,” ungkap Dr. David Katz komtributor masalah kesehatan di Amerika.

Baik Jasmin dan Dr. David mengatakan bahwa es batu tersebut dinilai lebih kotor dari air toilet karena mesin es batunya tidak bersih dan orang menggunakan tangan yang kotor untuk mengambil es. Sedangkan air toilet dinilai lebih bersih karena berasal dari sumber air yang telah melalui proses

Copyright © JaMan Jani - Blogger Theme by BloggerThemes